Azwir warga Gampong Mns Lileu Kecamatan Mutiara Merasa Dirugikan Sesalkan Pemberitaan Sepihak Tanpa Persetujuannya, Sehingga Merugikan Kami Selaku Penerima Manfaat. ( Foto Dokumentasi Tim KP2-Aceh)
Pidie ( Wartanad.id) - Sejumlah warga dan Kelompok penerima RTL Gampong Mns Lileu Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie, tidak terima dan merasa dirugikan atas pemberitaan di salah Satu Media Sinarpidie.com
Pasalnya di pemberitaan seakan menggiring opini yang menyesatkan, Terkait dengan ini saya menyatakan tidak pernah memberikan izin kepada Pihak Wartawan Sinar Pidie terkait Pembeicaraan antara kami dan wartawan media Sinar Pidie, Dan saya bersama ketua KP2-ACEH Dalam Pernyataan resmi menyampaikan sesuai apa yang saya ketahui kebenaran nya, bahwa Permasalahan antara penerima RTL di Gampong lileu Berawal dari kesalahan pekerja tukang yang bernama Putra yang mana mereka merubah Ukuran RAB Ruangan kamar 3x3 menjadi 4x3 dan 2x3 Milik pacek saya M.Jafar Gampong Menasah Lileu Kecamatan Mutiara Dan saudara Putra Meminta Uang Kepada Pacik saya kalau tidak salah saya 5.000.000, dan setelah itu terjadilah komplain dari ketua KP2 ACEH, Sehingga menjadi polemik dilapangan.
Dalam narasi berita sinarpidie.com menuding kalau pembangunan rumah tersebut dikerjakan asal jadi.
Tim Media menerima rilisan berupa surat pernyataan bahwasan nya Saat itu Ketua KP2-ACEH Pernah Meminta mengembalikan ukuran kamar ke ukuran semula namun akhir nya tidak di robah dan ketua KP2-ACEH Meminta pacik saya supaya membuat surat permohonan agara bisa dilanjutkan Kembali Pembangunan rumah tersebut, Dan hingga Saat ini surat itu tidak di buat oleh pacik saya, sekira bulan bulan Oktober 2024 saya beserta pakcik saya M. Jafar Mendatangi Rumah ketua KP2-ACEH Untuk berkonsultasi perihal kabar di grup yang rumah tertunda akan di lanjutkan Kembali bertahap.
Azwir selaku pembuat surat pernyataan ini menyampaikan ” Saya rasa tudingan yang dilontarkan ke kami terlalu berlebihan, dan isi dalam pemberitaan sangatlah menyakiti perasaan kami. Sabtu (15/3/2025)
Azwir berujar, apa yang diberitakan tidak seperti kenyataan dilapangan, dia menduga ada oknum yang sengaja menghembuskan opini negatif, dan itu bisa merugikan warga masyarakat selaku penerima manfaat.
” Kecurigaan saya ada oknum yg sengaja menghembuskan isu negatif, hal ini tentu merugikan kami selaku masyarakat, kami ingin desa kami bisa maju seperti desa lain, “ucap Azwir.
Ditambahkan anggota penerima RTL warga Mns Krueng Kecamatan Delima juga menyampaikan hal yang serupa, merasa dirugikan atas pemberitaan yang sepihak tanpa persetujuan konfirmasi.
” Kami selaku masyarakat kecamatan Delima penerima manfaat merasa dirugikan atas berita yang tidak sesuai kenyataan di lapangan. Seharusnya ijin konfirmasi untuk ditayangkan dahulu apa yang terjadi sesungguhnya, “timpal Harmaini.
“Kami merasa bersyukur dan berterimakasih atas pembangunan yang sudah ada, karena ini adalah akses kebutuhan kami, jika mau buat berita jangan sepihak, kami sebagai warga setempat lebih mengetahui, jika ada yang tidak beres justru kami sebagai warga yang akan protes, “ujarnya.
Hal Serupa Juga Dilayangkan Masyarakat Gampong Mns Krueng Kecamatan Delima Harmaini juga menyayangkan pemberitaan yang beredar, karena dampaknya kepada pembangunan Rumah Calon Penerima Manfaat.
” Ya kami selaku masyarakat Desa tentunya sangat menyayangkan hal ini, sebab ini nanti berdampak pada pembangunan di desa kami, semoga ke depan tidak ada lagi berita sepihak yang tanpa konfirmasi, ataupun harusnya meminta persetujuan kami “pungkasnya. Laporan ( red)