Wartanad.id - Sikap Arogan yang dipertontonkan secara terbuka oleh Ketua DPRA menjadi perbincangan dimana mana terutama dicafe cafe dan warung kopi di Banda Aceh.ucap Nasrudin Bahar pemerhati pembangunan Aceh 22/02 melalui pesan seluler kepada media ini
Nasruddin mangatakan,Ketua DPRA menyudutkan Wagub Aceh Fadhullah alias Dek Fad, Ketua DPRA Zulfadli dengan penuh emosional menuduh Partai Gerindra sebagai biang kerok perpecahan didalam Pemerintahan.
Sambungnya,Tidak sepatutnya Ketua DPRA berbicara kasar dan terkesan emosioanal, padahal umur pemerintahan belum sampai seumur jagung malah bibit keretakan sudah muncul ke permukaaan. Jika Gubernur Aceh tidak mengambil langkah bijak mendinginkan suasana nanti dikuatirkan akan terjadi gesekan dan percikan api yang membesar.
Perlu diingat Partai Gerindra adalah Partai berkuasa dan dapat dimaklumi jika penguasa bisa berbuat apa saja dan kapan saja. Partai gerindra di DPRA memang benar hanya 5 kursi dan dituding tidak mampu berbuat apa apa. Tudingan Ketua DPRA keliru dan lupa bahwa secara Nasional Partai Gerindra partai penguasa meskipum bukan partai pemenang pemilu.tutur Nasruddin
Nasrudin berharap,Mualem dan Wali Nanggroe diminta mengambil langkah langkah bijak sebelum Simpatisan dan Pengurus Partai Gerindra bereaksi atas tudingan ketua DPRA yang menyudutkan partainya secara terbuka didepan Publik. Jika Partai Gerindra tidak menerima tudingan tersebut maka yang dirugikan adalah masyarakat Aceh secara keseluruhan.
Disaat Rakyat Aceh menunggu realisasi anggaran yang belum dilaksanakan, dimana rakyat butuh pembangunan dan bantuan ekonomi disaat yang sama para elit politik bersiteru mempertahankan egosentris masing masing.
Sudahlah berdamilah kalian jangan sampai kasus retaknya hubungan eksekutif dan legeslatif terulang kembali seperti zaman nya Irwandi dan Pj.Gub Marzuki.
Jika kesalahan prosedur dalam menerbitkan SK PLt Sekda Aceh sebagai pemicu kemarahan Ketua DPRA kan masih banyak jalan cara menyelesaikannya, apalagi pernyataan Ketua DPRA bukan tidak setuju Penunjukan Alhudri selaku Plt Sekda Aceh. Zulfadli cendrung memprotes tertib Administrasi Pemerintahan tapi kenapa efeknya lari kemana mana sehingga publik menjadi kuatir ada dua kubu yang sedang mencari pengaruh di Pemerintahan.kata Nasrudin Bahar
Jangan sampai terulang kasus Irwandi ditangkap KPK terjadi kembali dimasa yang akan datang. Sangat mudah bagi penguasa menjebak Gubernur Mualem masuk perangkap Korupsi, kasus Korupsi bisa terjerat bukan hanya memperkaya diri sendiri tapi memperkaya orang lain dan koorporasi juga termasuk tindakan Korupsi.
Kami selaku Rakyat menginginkan Pemimpin kami akur selalu sehingga tujian Pemerintahan Aceh mensejahterakan rakyat segera terwujud.tutup Nasruddin bahar