Kanda Juadi Desak Pj Bupati Pidie Bertindak Tegas: "Kesehatan adalah Ujung Tombak, Jangan Main-Main!" ( Foto Dokumentasi Kanda Juadi)
Sigli ( Wartanad.id)– Menyikapi gelombang kekecewaan ribuan tenaga kesehatan (nakes) yang menggelar aksi di Gedung DPRK Pidie, Kanda Juadi, mantan Ketua Alumni Nurur Rasyad (NURA) Al-Aziziyah, melayangkan kritik tajam terhadap Pj. Bupati Pidie, Drs. Samsul Azhar. Ia menegaskan bahwa kesehatan adalah fondasi utama kehidupan manusia, dan pemerintah tidak boleh memperlakukan aspirasi nakes sebagai masalah sepele.
"Kesehatan adalah ujung tombak pembangunan manusia. Menelantarkan tenaga kesehatan sama saja dengan merusak masa depan masyarakat. Jangan main-main dengan isu ini!" tegas Kanda Juadi saat dimintai tanggapan.
Ia mengecam lambannya respons pemerintah dalam menindaklanjuti audiensi nakes terkait penambahan kuota Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Sudah saatnya, menurut Kanda Juadi, Pj. Bupati Pidie berhenti memberikan janji tanpa tindakan nyata.
“Ribuan nakes yang berdiri di barisan depan melawan pandemi Covid-19 kini terpaksa turun ke jalan demi memperjuangkan hak mereka. Ini tragedi kepemimpinan. Seorang pemimpin seharusnya hadir dengan solusi, bukan hanya retorika kosong,” tambahnya.
Kanda Juadi juga menyoroti beban yang dirasakan oleh banyak PPPK di Pidie. Ia menyebut kebijakan setengah hati dan ketidakpastian status kerja hanya memperkeruh kondisi mental dan kesejahteraan para pegawai. Ketika formasi PPPK bagi tenaga pendidik mendapat porsi signifikan, pengabaian terhadap nakes menciptakan ketimpangan yang mencolok.
“Jika kesehatan benar-benar menjadi prioritas, kenapa respons pemerintah begitu lamban? Mengurus kesehatan rakyat tidak bisa dijadikan permainan politik. Tindak lanjut yang cepat dan tepat adalah kunci. Rakyat menunggu tindakan nyata, bukan alasan!” serunya.
Kanda Juadi mendesak Pj. Bupati Samsul Azhar segera mengambil langkah tegas dengan memprioritaskan pengalokasian kuota PPPK bagi tenaga kesehatan yang sudah mengabdi puluhan tahun. Ia juga meminta DPRK Pidie bertindak lebih agresif dalam memperjuangkan nasib mereka.
"Masyarakat akan menilai seorang pemimpin dari keputusan yang diambil di saat krisis. Jangan sampai nama baik hancur hanya karena abai pada isu yang menjadi denyut nadi rakyat. Kesehatan adalah hak dasar, bukan hadiah!" pungkasnya.
Ia memperingatkan bahwa sejarah akan mencatat nama setiap pemimpin sesuai dengan tindakan yang diambil. "Jangan sampai nanti tercatat dalam sejarah bahwa Drs. Samsul Azhar adalah Pj. Bupati terburuk sepanjang masa di Pidie karena gagal mendengarkan dan memperjuangkan kebutuhan tenaga kesehatan yang sudah mengabdi dengan sepenuh hati," tegas Kanda Juadi.
Aksi ini harus menjadi pelajaran penting bagi Pemerintah Kabupaten Pidie bahwa keberpihakan kepada rakyat adalah dasar legitimasi sebuah kekuasaan. Tanpa langkah konkret, kepercayaan publik terhadap kepemimpinan akan runtuh dan sulit diperbaiki.