Wartanad.id - Apa untungnya memberontak terhadap pemimpin salih? Tidak ada, akibat kebinasaan adalah yang didapat. Sebagai lawannya, sikap patuh akan membawa keberkahan yang berakibat kebaikan demi kebaikan dilimpahkan.
Pemimpin saleh ibarat langit yang menaungi berbagai isi di sana, bintang, bulan dan matahari adalah di antaranya. Maka menjadi bawahan yang baik setidaknya akan menjadikan seseorang seperti bulan, matahari, atau setidaknya bintang yang kilaunya mengagumkan bagi yang dapat menyaksikan, bahkan khusus bintang dapat berfungsi melempar para setan yang sudah barang tentu jahat.
Maka bersikap patut adalah satu kesatuan dalam kepatuhan kepada pemimpin salih. Negara yang disebut bersistem demokrasi sebagai Indonesia menghadirkan konsekuensi pada keterbukaan, maka penting untuk dihimbau bagi masyarakatnya yang beragama, beradab serta berbudaya untuk bersikap patut termasuk dalam menyampaikan pandangan terhadap pemimpin.
Sebab pemimpin juga memiliki latar belakang seperti seorang akademisi misalnya, atau militer maupun yang lainnya maka perlu senantiasa diingat untuk tidak melepaskan karakter yang telah membentuknya tersebut. Manusia yang memiliki amanat untuk memimpin manusia lainnya penting untuk disikapi sebagai demikian adanya.
Maka tidak untuk membatasi kritik dengan berbagai bentuknya seperti sindirian, satier, sampai yang bersifat kritis sekalipun untuk dipahami sebagai masukan dan tidak untuk menyerang untuk berbagai tujuan destruktif.
Nasihat bersikap patut, patuh berikut menghormati pemimpin semakin genting di zaman sekarang yang akses teknologi dan informasi sangat terbuka. Internet dengan berbagai bentuk media yang tersedia memungkinkan siapa saja akan dapat berkontribusi dan menyuarakan pendapatnya, baik berupa postingan video, status maupun juga artikel.
Meski sebenarnya tangan Tuhan berada di atas tangan pemimpin yang adil sebagai jaminan, juga senantiasa ada bala bantuan yang didatangkanNya, kesadaran untuk berbagai kebaikan dalam kepatuhan terhadap pemimpin adil penting senantiasa dijaga.
Opini Oleh: Nazwar, S. Fil. ., M. Phil.
