Wartanad.id - KOTA JANTHO - Penjabat (Pj) Bupati Muhammad Iswanto SSTP MM bersama OPD terkait, meninjau proyek pengerjaan kembali bendungan karet di Krueng Aceh kawasan Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Rabu (18/12/2024).
Sejenak usai melakukan peninjauan, kepada awak media, Iswanto mengatakan, atas nama Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Aceh Besar, ia menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Bapak Jokowi dan Presiden Prabowo Subianto serta Kementerian PUPR, yang telah merespon cepat untuk membantu renovasi bendungan karet Krueng Aceh yang sudah mengalami kerusakan sejak 2003 silam.
"Terima kasih Pak Presiden, karena cukup banyak proyek-proyek pembangunan untuk Kabupaten Aceh Besar yang direspon langsung oleh Presiden, baik itu melalui BWS Sumatera Wilayaha I Aceh, Balai Jalan, Jembatan dan oleh Kementerian lainnya," tutur Muhammad Iswanto.
Lebih jauh dirincikan, sejak pertama kali ditugaskan sebagai Pj Bupati Aceh Besar, ia langsung mendapatkan laporan dari masyarakat mengenai bendungan karet Krueng Aceh di akhir tahun 2022. Setelah mendapat laporan, pihaknya langsung turun ke lokasi mengecek dan mengajak BWS Sumatera Wilayaha I Aceh, PDAM dan Dinas PUPR untuk menindaklanjuti laporan dari masyarakat tersebut. "Alhamdulillah, setelah kami tindaklanjuti dengan pengajuan awal di alhir 2022 lalu dan melaporkan kepada Pak Presiden langsung direspon dengan cepat oleh beliau, sehingga harapan dan permintaan dari masyarakat Aceh Besar untuk merenovasi bendungan karet Krueng Aceh terlaksana. Dan hari ini, kita hanya menunggu proses penyelesaian akhir untuk renovasi berat bendungan karet tersebut," imbuh Iswanto.
Ditambahkan, dengan adanya bendungan karet Krueng Aceh ini sangat membantu masyarakat Aceh Besar dan sekitarnya untuk mendapatkan pengadaan air baku yang kualitasnya lebih baik. Karena salah satu fungsi bendung karet itu adalah untuk mencegah intrusi air laut, akibat makin rendahnya permukaan air krueng aceh, akibat eksploitasi galian c di Krueng Aceh.
Dengan adanya bendungan tersebut, bukan hanya permukaan air naik, namun juga terhindar dari intrusi air laut. Hingga pengambilan air baku untuk kepentingan PDAM Tirta Mountala dan Tirta Daroy akan lebih mudah, terutama di musim kemarau akibat debit air yang turun drastis. Dan itu mnjadi gantungan hidup lebih setengah juta warga Aceh Besar dan Banda Aceh. "Karena nanti, setelah bendungan karet ini selesai, kebutuhan air bisa diangka kurang lebih 1.300 liter per detik total produksi yang bisa diproduksi khusus oleh PDAM Tirta Mountala," ujar Iswanto.
Disamping itu, Muhammad Iswanto juga mengajak masyarakat Aceh Besar yang berada di Kecamatan Lembah Seulawah, Seulimeum, Cot Glie dan Kecamatan Indrapuri untuk menjaga bantara Krueng Aceh dan lingkungan sehingga tidak terjadi kerusakan. "Di saat mencari rezeki, kita juga harus mengingat akan keramahan lingkungan, karena ini semua akan ditinggalkan kepada anak dan cucu. Sebab, kita hanya sebentar, seperti saya akan berakhir, bapak-bapak begitu juga, tapi generasi penerus lah yang akan menikmati kemudahan dari hasil kerja keras kita saat ini," tutur Iswanto.
Sekali lagi, atas nama Pemerintah Kabupaten Aceh Besar serta masyarakat menyampaikan ucapan terima kasih kepada BWS Sumatera Wilayaha I Aceh, penyedia/pelaksana kegiatan PT. Brantas Abipraya (Persero), Konsultan Supervisi PT. Indec Internusa KSO PT. Ika Adya Perkasa, para Ka. Satker dan PPK BWS Sumatera I.
Turut hadir, Asisten II Sekdakab Aceh Besar, Kepala dinas PUPR Aceh Besar, Kalaksa BPBD Aceh Besar, Direktur PDAM Tirta Mountala, pelaksana kegiatan PT. Brantas Abipraya (Persero), Konsultan Supervisi PT. Indec Internusa KSO PT. Ika Adya Perkasa, para Ka. Satker dan PPK BWS Sumatera I.(**)