-->
  • Jelajahi

    Copyright © WARTANAD.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Aceh

    Bantuan Bibit Ikan Kakap untuk Masyarakat Korban Konflik senilai Rp.49 Milyar pada BRA dibatalkan.

    Oct 3, 2024, 6:15 PM WIB Last Updated 2024-10-03T22:19:49Z
    Wartanad.id - Banda Aceh - Transparansi Tender Indonesia TTI mendapat informasi terkini dimana paket bantuan bibit ikan kakap dan pakan runcah tahun anggaran 2024 tidak termasuk dalam DIPA APBA-P Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh. Informasi tidak masuknya kegiatan pengadaan ikan kakap untuk masyarakat korban konflik terkonfirmasi langsung dengan Kadis Kelautan dan Perikanan Aceh DKP.ucap koordinator TTI Nasruddin bahar melalui pesan seluler(03/10)

    Sambungnya,Menjadi pertanyaan besar kenapa kegiatan bantuan bibit ikan kakap tahun ini dibatalkan, apakah kelompok penerima dilapangan tidak sesuai dengan yang tertulis dalam penerima bantuan atau ada usaha pengadaan fiktif seperti yang sudah terbongkar yang sedang berproses hukum. Jika kelompok penerima bantuan benar benar ada bukan rekayasa maka sangat disayangkan program bantuan untuk masyarakat korban konflik yang anggarannya puluhan milyar akan menjadi sia sia.

    Kasus bibit ikan kakap di BRA ibarat sebuah gunung Es yang Terlihat dipermukaan padahal sangat banyak bantuan untuk kelompok masyarakat direkayasa seolah olah sudah meneriman bantuan padahal banyak yang fiktif atau tidak semua bantuan disalurkan. Jika ada 10 kelompok penerima bantuan yang benar benar menerima 1 atau 2 kelompok selebihnya dijadikan uang lalu uangnya dibagi bagi.tutur Nasruddin bahar

    Lanjutnya,Tahun ini TTI membentuk tim yang diberi tugas khusus meneliti dan melakukan investigasi apakah bantuan untuk kelompok masyarakat benar benar dilaksanakan sesuai dwngan yang di programkan. Untuk itu TTI meminta dukungan dari Polda Aceh sebagai tenaga pendamping agar tidak terjadi hal hal yang tidak di inginkan dilapangan. Polda punya personil sampai ke polsek polsek .

    TTI juga mengkritisi program program bantuan yang diberikan setiap tahun perlu dievaluasi bukan dibiarkan begitu saja. Tidak mustahil bantuan yang diberikan dijual kembali dijadikan uang. Alasan pihak Dinas tidak melakukan kunjungan ke lapangan karena tidak tersedia dana yang cukup untuk biaya operasional tim tekhnis. Alasan tidak tersedianya dana adalah alasan yang kami nilai mengada ngada.tegas Nasruddin bahar
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini