Wartanad.id - Banda Aceh - Transparansi Tender Indonesia TTI mendesak Ketua KONI Aceh mundur dari jabatannya setelah kasus dugaan Korupsi 11,2 M yang diungkap oleh Badan Pemeriksa Keuangan BPK RI. KONI Aceh sudah kehilangan legitimasi apalagi menjelang diadakan Even Nasional berupa Pekan Olahraga Nasional yang digelar september mendatang yang ikut dihadiri Presiden Republik Indonesia.kata Nasruddin bahar koordinator TTI Melalui pesan seluler
Nasruddin menambahkan,Kasus dugaan Korupsi yang menimpa Pengurus KONI Aceh berimplikasi pada hilangnya kepercayaan publik kepada Pengurus KONI Aceh yang diketuai oleh Kamaruddin Abu Bakar alais Abu Razak. Ketua KONI harus dengan kesatria mengundurkan diri dan focus pada kasus hukum yang sedang dalam proses, jika tidak berbukti bersalah maka nama baik ketua KONI dapat dipulihkan dengan kembali menjabat sebagai Ketua KONI Aceh sampai berakhir jabatan 2027 yang akan datang.
Persoalan Korupsi ditubuh KONI Aceh setelah BPK RI menemukan 11,2 Milyar yang penggunaan nya tidak jelas menjadi perbincangan publik terutama di kota Banda Aceh sehingga isu Korupsi lebih menonjol dibandingkan dengan Pelaksanaan Even PON di Aceh.
Lanjutnya,PJ.Gubernur Aceh seharusnya sudah mengambil langkah langkah dengan memberhentikan sementara Ketua KONI Aceh Abu Razak jika tidak ingin hilangnya kepercayaan masyarakat. Kasus yang menimpa KONi Aceh jangan dianggap sepele, hanya gara gara mempertahankan satu dua orang dapat menghancurknan Institusi.
PR.PJ Gubernur Aceh masih sangat banyak tertama dari segi kesiapan pasilitas Venue PON yang belum rampung bahkan masih jauh dari Progres. Even PON yang merupakan Even Nasional harus serius disukseskan terutama partisipasi masyarakat jangan terganggu dengan isu dan kasus Korupsi ditubuh penyelenggara Even PON.tutup Nasruddin bahar
