FORKAB (Forum Kerukunan Anak Bangsa) Wilayah Kabupaten Pidie Yang Dikomandoi Oleh Muhammad, Akan Kawal Pemilu, Minta Penyelenggara Harus Netral. ( Foto Dokumentasi Wartanad.Id)
PIDIE(Wartanad.id) - Forum Kerukunan Anak Bangsa (FORKAB) menyatakan siap melakukan pengawalan sekaligus pengawasan terhadap jalannya proses masa kampanye pemilu hingga penghitungan dan penetapan suara di KIP. Hal itu untuk memastikan pemilu terbebas dari berbagai tindakan pelanggaran maupun kecurangan.
“Menyerukan kepada penyelenggara pemilu, baik KIP dan Bawaslu hingga jajarannya di tingkat TPS untuk dapat menjaga integritas dan netralitas para petugasnya agar pemilu benar-benar berjalan sesuai dengan asas Langsung Umum Bebas Rahasia Jujur dan Adil,” kata Ketua Forum Kerukunan Anak Bangsa FORKAB Muhammad dalam keterangan, Senin (12/2/2024).
Selain itu, pihaknya juga menyerukan kepada warga Pidie , terutama Masyarakat di 23 kecamatan dipidie , Ketua Pemuda Desa , dan umi - Umi dan penggiat sosial untuk menjadi pengawas independen di masing-masing TPS dan melaporkan kepada pengawas TPS dan Bawaslu jika terjadi pelanggaran dan kecurangan.
“Meminta kepada semua aparat keamanan, kepolisian, militer, ASN, untuk bersikap netral selama proses Pemilu dan Pilpres 2024,” pintanya.
Tidak hanya itu, mereka juga meminta kepada Tim Pemenangan calon Presiden, dan Tim Caleg DPR- RI, Tim DPD-RI , Tim Caleg DPRA, Tim Caleg DPRK, Untuk bersikap proporsional dengan mengedepankan etika selama proses Pemilu dan Pilpres 2024.
Muhammad mengatakan memilih pemimpin harus memiliki komitmen kuat dalam pembuatan kebijakan yang menjunjung tinggi prinsip keadilan dan mengedepankan kepentingan dan kemaslahatan masyarakat, mempunyai kepedulian terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia, berkomitmen dalam melakukan pemberantasan korupsi, dan menjamin kebebasan berpendapat.
Oraganisasi Forum Kerukunan Anak Bangsa ( FORKAB) Dikabupaten pidie tersebar di 23 Kecamatan yang memiliki anggota 634 Orang, Maka dari itu Muhammad perintahkan anggota nya untuk mengawasi dan mengawal prosesnya dan berjalannya pemilu 2024 .
“Karena itu, momentum tanggal 14 Februari 2024 harus menjadi momentum melakukan kontrak politik antara rakyat dan calon pemimpin atau elite politik baru, yakni memilih calon pemimpin yang diyakini membawa Indonesia menjadi negara yang bermartabat,” ujar Muhammad.Laporan (FH01)
