-->
  • Jelajahi

    Copyright © WARTANAD.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Aceh

    Forkopimda Pidie Bersama Insan Pers Ngopi Morning, Meminta Jurnalis Untuk Tutup Telinga Dan Tutup Mulut Terkait Isu Yang Beredar Di Pidie

    Nov 23, 2023, 2:30 PM WIB Last Updated 2023-11-23T07:44:38Z

     Forkopimda Pidie Bersama Insan Pers Ngopi Morning, Meminta Jurnalis Untuk Tutup Telinga Dan Tutup Mulut Terkait Isu Yang Beredar Di Pidie ( Foto Dokumentasi Wartanad.id)


    Pidie (Wartanad.id) - Pemerintah Kabupaten Pidie Bersama Forkopimda Pidie Bersama Insan PERS Melakukan ngopi morning membahas isu-isu terkini dikabupaten Pidie dan membahas pembangunan kabupaten Pidie lebih baik, Pertemuan ngopi morning forkopimda Pidie bersama insan PERS ini salah satunya membahas isu manusia perahu ( Rohingya) Yang masuk Diwilayah Aceh kabupaten Pidie. Kamis ( 23/11/2023)


    Hadir Diacara ngopi Morning Forkopimda Pidie bersama Insan Pers sebagai berikut;

    1) PJ Bupati Pidie Ir. Wahyudi Adisiswanto, MSi

    2) Kapolres Pidie, AKBP Imam Asfali. S.I.K.

    3) Dandim 0102/Pidie Letkol Inf Abd. Jamal Husin, M.Han.

    4) PLT Kejari Pidie Aziman Tanjong SH.MH Diwakili Kasi intelijen Yudi.SH.MH.

    5) PLT Sekertaris Daerah Kabupaten Pidie ( SEKDA) SAMSUL

    6) Ketua Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI) Pidie Firman

    7) Ketua DPD Ikatan Wartawan Online- Indonesia ( IWO-I) Pidie Herman Hartono Ginting.SH

    8) Rekan-rekan jurnalis Yang tergabung didua organsiasi pers juga ikut serta di acara ngopi morning ala forkopimda Pidie.


    Acara Ngopi Morning Forkopimda Pidie bersama insan pers dibuka oleh PJ Bupati Pidie Ir. Wahyudi Adisiswanto MSi dalam sambutannya mengatakan Kami selaku pemerintah kabupaten Pidie meminta maupun masukan terkait kepemimpinannya sebagai PJ Bupati Pidie dan kami minta ide -ide kepada rekan jurnalis untuk membantu roda pemerintahan kabupaten Pidie.


    Ir.Wahyudi Adisiswanto dalam sambutannya berharap kami juga butuh komunikasi secara terus-menerus dengan insan jurnalis dipidie karena disebuah pemerintahan jika tidak sejalan dengan jurnalis maka roda pemerintahan tersebut tidak akan berjalan, Karena Pemerintah, Masyarakat dan media harus solid dan kompak untuk membangun daerah, Ucapnya.


    Dandim 0102/ Pidie dalam sambutannya mengatakan Letkol Inf Abd. Jamal Husin, M.Han. Meminta kepada seluruh rekan jurnalis dipidie untuk kamajuan daerah ada ditangan insan pers. Dan kami selaku forkopimda Pidie juga tidak segampang itu mengambil sikap untuk sebuah tindakan disebuah daerah. Sebagai contoh seperti kehadiran manusia perahu yang memasuki daratan di wilayah kabupaten Pidie, Hal tersebut kita hanya bisa membantu dalam segi kemanusiaan saja, Namun untuk selanjutnya terkait manusia perahu ( Rohingya) tersebut itu adalah ranah nya pemerintah pusat. Ucap Dandim.



    Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali. S.I.K dalam sambutannya Diacara Ngopi bareng insan pers mengatakan kami berharap kepada insan, Bawah didaerah kita Dipidie sudah beredar isu maupun secara langsung dan tidak langsung bahwa sejumlah para etnis Rohingya yang telah berada di laut Aceh dari bulan Oktober 2023 sampai bulan November 2023, para etnis Rohingya menuju ke Aceh menggunakan perahu kayu dengan berjumlah 10 perahu dan ratusan jiwa ada didalam kapal tersebut tergolong dari orang dewasa dan anak anak. Mereka turun ke Aceh karna kelalaian kita sehingga mereka memijakan kaki kedarat.



    Plt Sekertaris Daerah ( Sekda) Pidie Samsul dalam sambutannya meminta masukan kepada rekan jurnalis terkait perkembangan daerah kabupaten Pidie. Dikarenakan 

    masyarakat Pidie dalam mengahadapi inflasi, Adapun kebijakan pemerintah kabupaten Pidie telah mencoba dan menciptakan putaran ekonomi Secara terpusat maupun terpihasah.


    Ketua DPRK Pidie Mahfudin Ismail dalam sambutannya mengatakan selaku mewakili masyarakat Pidie dalam jumpa pers ini sangatlah penting demi sebuah pembangunan daerah , Karena tidak kita pungkiri peran insan pers sangat dibutuhkan bagi masyarakat banyak , Dan program tatap muka ini diharapkan dilakukan setiap bulannya . Adapun dalam penyampaian nya Mahfudin sangat menantikan ide-ide dan masukan untuk kemajuan Sebuah daerah dan meluruskan sebuah isu-isu yang beredar di wilayah.


    Lanjut Ketua DPRK Pidie juga menegaskan kepada PJ Bupati Pidie agar dapat diberikan kegiatan UMKM kepada para insan pers Dipidie, seperti dukungan modal kegiatan ketahanan pangan. Terkait hal sangat sensitif ini seperti Kasus Rohingya yang telah masuk ke pidie . Kami juga meminta kepada pihak UNHCR- IOM untuk bertanggung jawab terhadap kedatangan para Rohingya ini, Jangan beban kan kepada pemerintah daerah. 


    Ketua DPRK Pidie meminta kepada insan pers untuk benar' -benar menulis kejadian yang ada di kabupaten Pidie.


    PLT Kejari Pidie Aziman Tanjong SH.MH Diwakili Kasi intelijen Yudi.SH.MH. Dalam sambutannya mengatakan Kami selaku pihak dari lembaga vertikal. Kami sangat mengapresiasi kan kegiatan ini jumpa dan temu ngopi bareng insan pers. Dan kami tidak bisa berkomentar yang sifatnya konvensional. Namun kami tetap mendukung kegiatan insan pers dalam sebuah pemberitaan yang positif. Dan kami pihak kejaksaan juga mendapatkan mandat Dari Kejagung yang mana kami siap membantu membangun daerah dan untuk dalam Sebuah pembangunan bersama insan pers. 


    Ketua PWI Pidie Firman dalam sambutannya mengatakan, Dalam hal ini kami ditubuh Organisasi wartawan ( PWI) dan wartawan dipidie ini walau tertatih -tatih dalam mengejar sebuah pemberitaan kami merasa sudah banyak membantu daerah. Kami pada intinya legalitas insan pers dibekali etika dan moral kami tetap konsisten, Ucapnya.



    media Wartanad.id telah menerima rilisan tertanggal 16 November 2023 Tentang Para Etnis Rohingya telah berada dilaut Aceh dari bulan Oktober 2023 sampai bulan November 2023, para etnis Rohingya menuju ke Aceh menggunakan 10 perahu kayu dengan berjumlah 1.500 jiwa tergolong dari orang dewasa dan anak anak. Mereka turun ke Aceh karna ada dukungan dari petugas UNHCR dan IOM, sebelum mereka ke Aceh mereka telah disediakan kartu bebas jalan yang dibuat oleh pihak UNHCR. Mereka turun ke pesisir Pantai Aceh berpura pura cari makan dan cari perlindungan dari orang Aceh, padahal mereka ke Aceh ingin menguasai tanah Aceh.


    Dalam stegmen Rilisan Yang diterima oleh Media ini menjelaskan sebelumnya mereka pernah menguasai tanah Malaysia akan tetapi tidak sanggup menguasai hingga diusir dari tanah Malaysia. Namun target mereka di tahun 2025 mereka akan mengambil alih tanah milik orang Aceh menjadikan tempat tinggal mereka. Hal ini dikatakan karna pihak petugas UNHCR telah berkomitmen dengan PPB untuk melindungi pihak etnis Rohingya yang akan turun ke Aceh dan akan disediakan tempat tinggal untuk mereka. 


    Adapun tujuan dan target para etnis Rohingya turun ke Aceh dengan beberapa titik lokasi yang memungkinkan seperti Sabang,Pidie ,Bireun, Aceh Utara,Aceh Timur menggunakan 10 perahu ( Kapal Induk Rohingya) yang akan mendarat ke pesisir pantai pada bulan November 2023.


    Dalam rilisnya menjelaskan dengan jumlah 10 kapal itu total 1.500 jiwa termasuk orang dewasa dan anak anak, namun dalam satu kapal itu memiliki 200 jiwa. Bahkan yang melarikan diri dalam satu perahu 9 jiwa tujuan melarikan diri agar mereka bisa berkomunikasi dengan perahu lainnya. Dengan adanya bantuan dari pihak UNCHR mereka mudah keluar masuk apalagi mereka menggunakan kartu UNHCR agar pihak pemerintah Aceh tidak bisa bertindak karna menggunakan kartu UNHCR, yang berhak mengambil tindakan dari pihak UNCHR dan IOM.


    Pendapat Sumber Yang berdomisili Dimalaisya mengatakan 

    a) Menurut laporan yang telah beredar di Malaysia mereka akan akan pergi ke Aceh dengan alasan menjemput keluarga, padahal mereka ingin bergabung dengan para pengungsi yang di tampung oleh petugas UNHCR.


    b) Sebelum mereka berangkat dari kampung halaman mereka telah memiliki kartu dari UNHCR, namun pihak UNHCR pura pura tidak tahu bahwa mereka bisa membantu mereka.


    c) Yang kita takuti selama ini mereka telah mengetahui semua kondisi Aceh, banyak bergabung dari pihak UNCHR yang bekerja dibawah UNHCR. 


    d) Mereka bergabung dengan pihak petugas UNHCR dengan alasan juru bahasa padahal itu trik mereka agar masyarakat tidak mudah curiga. Bila ada warga Aceh atau pihak pemerintah setempat menolak akan berurusan dengan pihak UNHCR.


    e) Jika kita menolak para etnis Rohingya yang pasti berurusan dengan pihak UNHCR bukan berurusan dengan pihak penegak hukum, jangan caba menolak akan tetapi saat dibawa kelokasi disitulah kita menolak jangan tinggalkan disini.


    f) Memang makan dan biaya hidup sudah ditanggung oleh kerajaan Rohingya, mereka melibatkan negara negara agar masyarakat bisa di bodohkan oleh pihak UNHCR.


    g) Kami masyakarat Aceh yang berada di luar negeri berharap kepada pemerintah Aceh Agara para etnis Rohingya yang mendarat ke pesisir pantai Aceh segera di kembalikan ke negara mereka, apa lagi yang telah di berikan tempat tinggal segara dikembalikan ke negara mereka.


    h) Pihak UNHCR juga telah menguasai pemerintah Aceh untuk membebaskan para etnis Rohingya keluar masuk ke wilayah Aceh, dengan karna itu pihak UNHCR mengarahkan mendarah di kabupaten Pidie.


    i) Mereka sasaran mendarat wilayah kecamatan muara tiga, Batee, Kembang Tanjong. Saat ini para etnis Rohingya dalam perjalan menuju Aceh sebanyak 6 kapal. dalam satu kapal mereka memilik 200 orang yang akan berlayar ke Aceh.



    j) Kita berharap kepada orang Aceh agar para Rohingya segera di tolak lagi kelaut Agar mereka tidak berani lagi mendarat di kabupaten Pidie. Jika mereka menginjak tanah Aceh mereka akan menguasai tanah Aceh, mereka berani karena ada dukungan dari pihak UNCHR tersebut.


    k) Alfuadi warga Bireun saat ini berada di Malaysia mengungkapkan misi dan misi para etnis Rohingya, mereka sebelum berangkat ke Aceh telah sediakan kartu indetitas dari UNHCR untuk bebas keluar masuk ke Indonesia. Mereka telah diberikan surat jaminan oleh UNHCR agar mereka bebas keluar masuk ke Aceh itupun dukungan dari pihak UNCHR tersebut. 


    L) Rizal warga Lhokseumawe juga mengatakan pihak Rohingya telah tersebar di wilayah laut Aceh mereka akan turun satu persatu perahu mencari tempat aman dan tempat perlindungan dari UNHCR.

    Mereka berani mendarat dengan adanya kerja sama dengan pihak UNHCR dan IOM, jika masyakarat menolak dan tidak menerima yang jelas pihak UNHCR mengambil tindakan agar mereka tetap tinggal di Aceh. 


    Berikut Rilisan warga Aceh Yang menetap di Malaysia, Rilisan diterima oleh media ini tertanggal 16 November 2023. Tertanda 

    (*Ahmadi Dari masyarakat Aceh yang berada di Malaysia*)

    Laporan (Redaksi)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini