Wartanad.id|Banda Aceh - Pagelaran Seni dan Budaya bertematik Sounds of Nanggroe segera berlangsung esok, Sabtu, 22 Oktober 2022, persembahan Hermes Palace Hotel bertepatan di usia Hermes Hotel yang telah memasuki ke-16 tahun sejak berdiri di Propinsi Aceh, mengusung Pesan Damai dari Aceh untuk Indonesia, Hermes secara khusus mempersembahkan band musik beraliran Melayu, Aceh and Raggae Made In Made, Jumat (21/10/2022).
Pagelaran seni dan budaya dimaksudkan menjadi warna secara komplit dari persembahan Live in Concert Made In Made, para pengunjung Hermes Hotel yang telah memiliki tiket maupun yang bisa membeli langsung di lokasi Aceh Ballroom dapat menikmati persembahan Sanggar Linge, Teater Rongsokan, Aceh Beatbox Community, Tarian Debus Ampon Nazar & Syukri, Pembacaan Puisi Vonna, Live Painting Mr. Doff, Percussion and Contempory Dance oleh Dekdi HNS dan Akmal Lempia.
Bagi Made In Made, band yang telah memulai debut sejak 1999, bermusik tidaklah semata menjadi ruang hiburan, namun termasuk penyampaikan pesan tertentu untuk publik musik, Ramadhan Muslem Arrasuly selaku vokalis juga owner band Made In Made dalam rilis media menjelaskan dalam panggung nanti akan membawakan lagu-lagu bergenre raggae dalam kompilasi Sound Of Nanggroe yang sarat pesan perdamaian, lingkungan, kemanusiaan serta sebagai sarana refleksi yang dipersembahkan Aceh untuk Indonesia.
Budi Saiful, GM Hermes Palace Hotel melalui ketua panitia Hidayatullah menyampaikan bahwa sebagai suatu momen pertama sekali, menampilkan persembahan musik bergenre reggae, Made In Made yang konon telah dikenal lebih luas oleh penyuka musik beraliran reggae sebelumnya telah kerap berkonser di luar Aceh, keliling Indonesia juga telah merambah kawasan negeri Asia (Malaysia, Thailand dll).
“Sudah saatnya Made In Made perfom di Aceh, kita berikan kesempatan Live In Concert bagi putra daerah, Ramadhan Moslem Arrasuly, pesan damai yang sarat dalam lagu-lagu Melayu, Aceh and Raggae Made nantinya kita harapkan menjadi collective message bagi Indonesia, belajar dari perdamaian Aceh untuk masa depan Indonesia lebih baik,” ungkap Hidayatullah.
“Ya, khan kita sudah pernah berkonflik selama 30 tahun di Aceh ini, sekarang sudah damai, Indonesia tak lama lagi mau pemilu, Pilpres, Pilkada, refleksi damai Aceh untuk mendukung dan menyuarakan perdamaian, kita ingin dari Aceh, Indonesia ini baik-baik saja, pesan ini kita sampaikan melalui seni musik dalam kompilasi persembahan pagelaran seni dan budaya.
Segera pesan tiketnya wujud apresiasi nyata kepada para seniman dalam karya mereka, jangan sampai ketinggalan, hadir dan mari menyatukan sikap dan harapan pentingnya merawat damai bagi negeri Indonesia tercinta,” ungkap Made (Ramadhan Moslem Arrasuly).
Disponsori oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh juga BPNB Aceh, menu mata acara Pagelaran Seni dan Budaya yang cukup komplit menghadirkan berbagai jenis seni; seni musik, seni teater, seni sastra, seni tari, dan pertunjukan kontemporer maupun seni tradisi Aceh menjadi pilihan yang tepat untuk para pecinta seni budaya.
Pagelaran juga didukung oleh Teater Rongsokan, Sanggar Linge, Aceh Monitor, Prawita Genppari Aceh, Media Online Komparatif, Hiphop Nad Syncicate, MR. DOFF, Aceh Beatbox Community dan tentu saja media ini Koran Aceh.