Wartanad.id|Lhokseumawe - Ketua Peusaba Aceh Mawardi Usman mengaku berang dan mengutuk keras penghancuran makam para ulama di Gampong Alue Awee Lhokseumawe. Makam yang dihancurkan adalah makam para Ulama Kesultanan Samudera Pasai yang sudah berusia 700 tahun lebih.
Sungguh memalukan demi sebuah proyek sampai menghancurkan makam para ulama penyebar Islam. Orang yang menghancurkan makam raja dan ulama Samudera Pasai akan mendapatkan kutukan sampai 7 generasi, karena telah sengaja memusnahkan makam para ulama Kesultanan Samudera Pasai para ulama penyebar Islam.
Peusaba membandingkan bagaimana makam Belanda yang menghancurkan Aceh dan membunuh rakyat Aceh demikian dihormati di Kawasan Pocut. Sedangkan makam para raja dan ulama dihancurkan dan dilenyapkan untuk memutus rantai sejarah Aceh dengan masa lalu.
Ketua Peusaba Aceh Mawardi Usman mengingatkan, akan ada efek yang akan anda dapatkan karena kekurangajaran anda menghancurkan sejarah. Bangsa Aceh tidak akan diam begitu saja terhadap penghancuran Sejarah Aceh.
Peusaba juga mengecam orang yang tahu sejarah namun berdiam diri tidak bangkit membela. Perumpamaan mereka yang tahu sejarah Aceh namun berdiam diri terhadap penghancuran sejarah, adalah seperti keledai yang membawa kitab.
Ketua Peusaba Aceh meminta Rakyat Aceh bangkit bersatu padu. Harus ada langkah strategis bersama untuk memukul mundur dan menghancurkan para pemusnah sejarah hingga ke akar-akarnya.
Wahai anda para pemusnah situs sejarah Aceh yang memendam kebencian kepada kami bangsa Aceh sejak dari nenek moyang anda. Tak lama lagi kalian akan berakhir dan akan dimusnahkan dari Tanah Aceh tanah agung Tanah Para Aulia.