Wartanad.id - Jakarta - Ikatan Mahasiswa Pascasarjana (IMPAS) Aceh - Jakarta menilai sosok safrizal sangat layak dan tepat jadi Pj. Gubernur Aceh yang akan menggantikan posisi Nova Iriansyah karena telah berakhir masa jabatannya pada juli 2022 mendatang.
Hal tersebut disampaikan ketua IMPAS Nazarullah kepada media, Rabu (22/06/2022) mengatakan dari berbagai nama yang telah mencuat dimunculkan kepublik akhir-akhir ini dengan beragam pendapat dari berbagai elemen yang ada di Aceh. Maka kita melihat sosok safrizal sangat cocok dan tepat untuk ditunjuk sebagai Pj. Gubernur Aceh nantinya.
setelah kita melakukan analisa mendalam dari berbagai rujukan yang ada, baik kemunculan dukungan, harapan, usulan dari berbagai elemen di Aceh selama ini. Sosok safrizal sangat layak dan tepat untuk ditunjuk sebagai Pj. Gubernur Aceh, dan kita sangat mendukung untuk mendagri menunjuk beliau agar mengisi jabatan sebagai Pj. Gubernur Aceh sampai terpilihnya Gubernur yang baru setelah pilkada 2024 nanti", Ujarnya.
Adapun alasan pihaknya menyatakan dukungan untuk Safrizal agar ditunjuk sebagai Pj. Gubernur Aceh dikarenakan beberapa penilaian yang menurutnya akan berdampak baik untuk kemajuan keberlangsungan jalannya pembangunan Aceh dimasa mendatang. Hal itu dapat kita lihat dari proses sepak terjang pengalam safrizal yang memulai karirnya didalam struktural pemerintah diawali sejak menjadi lurah di kota lhokseumawe, hingga pernah menjadi Kasubbag tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh di tahun 2000.
dari sisi tersebut, tentunya telah menjadi ukuran bahwa apa yang diharapkan oleh segenap elemen di Aceh untuk Pj. Gubernur nantinya, telah dimiliki sosok Safrijal. Apalagi beliau juga putra asal Aceh yang telah melalui proses jenjang pengalaman dalam hal urusan tata kelola kepemerintahan mulai dari bawah sampai ke ranah tingkatan pusat. Jika diukur dari sisi kepemimpinan, sosok Safrizal juga sebelumnya telah berpengalaman menjabat sebagai Pj. Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan beberapa tahun lalu. Jadi, untuk urusan kepemimpinan disegala sektor lini struktural kepemerintahan, beliau juga telah sangat teruji secara latar belakang pengalaman yang ia lewati mulai dari tingkat bawah sampai ke tingkat atas selama dalam perjalanan karir beliau", Imbuhnya.
Terakhir, kehadiran sosok safrizal yang memiliki jaringan koneksi dan komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat selama ini, akan sangat berpengaruh pada tercapainya harapan masyarakat di Aceh terkhusus menyangkut jalannya sinergitas kolaborasi antara kepentingan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat untuk implementasi point-point keistimewaan kekhususan Aceh yang masih belum berjalan secara maksimal.
"hal ini penting untuk digarisbawahi agar bagaimana kedepannya untuk posisi Pj. Gubernur Aceh harus dijabat oleh sosok yang memang mampu melanjutkan estafet kepemimpinan di Aceh dengan menjalin kolaborasi agar stabilitas politik di Aceh juga tetap berjalan kondusif.
Seperti salah satu contoh yang terjadi baru-baru ini menyangkut persoalan empat pulau yang ada di Aceh, sempat menuai masalah karena urusan kewenangan administrasi wilayah. Adanya keberadaan sosok Safrizal distruktur pemerintah pusat yang memiliki kecakapan dalam merespon secara cepat melalui pendekatan persuasif antara semua pihak yang terlibat, akhirnya dapat menemukan titik penyelesaian secara baik tanpa adanya konflik horizontal ditatanan masyarakat bawah.
Kami pikir, Aceh butuh pemimpin yang mampu melakukan kerja-kerja dengan cara pendekatan seperti itu, serta tepat sasaran dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang masih belum berjalan maksimal di Aceh saat ini. Lantas, hal itu dimiliki oleh sosok Safrizal yang saat ini sedang menjabat sebagai Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri", Tutupnya.