Wartanad.id|Banda Aceh - Kepala Dinas Peternakan Aceh Rahmandi, (16/5/2022), mengatakan, gejala klinis penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi telah ditemukan di delapan kabupaten. Meski demikian, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
Rahmandi mengatakan Virus penyakit mulut dan kuku pada sapi tersebut menyebar dengan cepat, bukan hanya dari hewan ke hewan, melainkan juga bisa perantara manusia.
Aceh Tamiang sebagai daerah pertama kali ditemukan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi Virus itu menyebar dengan cepat ke daerah lain seperti Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, Pidie, Pidie Jaya, dan Aceh Besar.
Rahmandi mengatakan, sapi yang terpapar virus itu telah diberi antibiotik dan vitamin. Dari 3.485 ekor yang terpapar, sebanyak 21 ekor mati.
”Persentase kematian kecil dan persentase sembuh tinggi. Petani jangan khawatir. Penyakit ini bisa diobati,” kata Rahmandi.
Wartawan mencoba mengkonfirmasi langsung dengan mendatangi Kepala Dinas Peternakan Aceh Rahmandi dan mencoba Berkomunikasi melalui pesan singkat (What Apps), Tetapi sampai berita ini tayang belum ada tanggapan dari pemerintah Provinsi Aceh khususnya Kepala Dinas Peternakan Aceh Rahmandi.
Sumber: Kompas.com, Rabu (18/5/2022).