Wartanad.id,PIDIE-Mewabahnya pandemi Covid-19 sangat memukul hampir seluruh sektor. Mau tak mau agar usaha bisnis tetap terus bertahan, pelaku usaha harus memiliki berbagai langkah strategi yang tepat menghadapinya.
Salah satu usaha perajin Roasting kopi kemasan, yang berada di Kabupaten Pidie yaitu Warung Roasting kopi kemasan yang tak asing lagi bagi penikmat kopi Hananan Coffe ikut merasakan pukulan dampak dari pandemi ini.
Teuku Fakhri atau (ampon hananan coffe)atau yang sering dipanggil Ampon Hananan, pelatih anggar mengatakan, semenjak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai diterapkan di Kabupaten Pidie , omzetnya menurun drastis.
Dari Februari itu omzet kita turun 30 persen hingga 40 persen. Lalu masuk bulan Maret-April jatuh lagi sampai 60 persen," ujarnya saat dikonfirmasi langsung oleh media ini , Selasa (16/2/2021).
Melihat hal itu, Ampon pun hampir prustasi dan hampir putus ide bagaimana agar bisnis pengemasan dan pemasaran kopi yang ia tekuni selama inij agar bisa terus bertahan di masa pandemi.
Hal pertama ampon hananan melakukan komunikasi dengan sahabat terdekatnya,Yaitu Muzakir.SH ,Sahabat yang pernah bersama sama merantau di pulau Jawa.Ampon Hananan menceritakan keluh kesahnya keadaan sekarang, omzet menurun dan sebagainya, bahkan situasi parah seperti ini ke depannya pun bisa semakin sulit lagi.
Sementara itu mengenai bahan baku, ampon mengaku tidak memiliki dana untuk pembelian kopi pada tempat usahanya, Sejauh ini ketersediaan bahan baku untuk produksi Roasting kopi Kemasan sangat terbatas Sementara mengenai harga bahan baku yang kadang mahal seperti harga cabai tidak terlalu berdampak pada bisnisnya.
Muzakir.SH saat dikonfirmasi media ini mengatakan Sebenarnya cara orang untuk berbagi itu beda-beda dan dirinya melihat saat ini teman-teman sahabat juga ikut terpukul akibat wabah covid-19 , jadi saya kira ini cara yang tepat. Dirinya melakukan kebaikan seperti ini dengan melibatkan para pelaku pelaku perajin kopi dan pengusaha perseorangan dan hal ini sudah dirinya lakukan selama 4 tahun yang lalu sampai sekarang ," ungkapnya.
Muzakir.SH menggambarkan, jika bisnis perajin kopi tidak bergerak dan tidak memiliki berbagai insiatif, maka bisa saja usahanya bisa gulung tikar. Namun ia tetap mengsuport sahabat yang dulu pernah susah senang bersama di perantauan,Berbagai usaha dilakukan untuk tetap bertahan di tengah pandemi, dengan memberikan dukungan dana agar sahabat seperti ampon Hananan bisa kembali melakukan usaha nya.
Laporan (Fh01)