Wartanad.id - Lhokseumawe - Kepala sekolah diminta agar dapat menerapkan berbagai metode pembelajaran untuk mencapai target lulusan yang kompetitif. Termasuk bekerjasama dengan muspika dan aparat keamanan (Babinsa dan Babinkamtibmas) untuk dapat melaksanakan pembelajaran secara optimal di satuan pendidikan.
Hal demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs H Rachmat Fitri HD, MPA saat melakukan monitoring pelaksanaan proses pembelajaran SMA dan SMK di Kabupaten Aceh Utara, Kamis (8/10/2020).
"Fungsi manajerial kepala sekolah sangat penting. Sehingga akan melahirkan kerjasama dan kolaborasi yang baik dalam upaya menyiapkan para lulusan yang bermutu dan berdaya saing," imbuhnya.
Meski Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka tidak dapat berjalan maksimal saat ini, tambahnya, para kepala sekolah dan guru diminta untuk lebih serius dalam melaksanakan PBM secara daring dan offline dengan berbagai metode pembelajaran.
"Bisa saja guru menerapkan metode pembelajaran dengan memberikan bahan ajar atau materi dan soal kepada siswa setiap minggunya. Dimana guru mengantarkannya ke rumah siswa atau dititik yang telah ditentukan bersama untuk diambil materinya," ungkapnya.
Menurut Kadisdik, metode ini akan lebih efektif dilakukan pada daerah yang tidak memiliki akses jaringan internet yang baik. Dia menilai metode ini akan lebih memudahkan guru dan siswa. Selain itu, diperlukan kekompakan dan kebersamaan dalam melaksanakannya.
"Karena nantinya semua guru dilibatkan untuk mengantarkan materi dan soal-soal tersebut ke tempat tinggal siswa secara bergiliran setiap minggunya," terangnya.
Dengan adanya keterlibatan Babinsa dan Babinkamtibmas, maka diyakini akan mudah dilakukan pengawasan terhadap siswa dan siswi yang berasal dari desa binaan aparat keamanan tersebut.
"Selain itu untuk mempertajam materi, kepala sekolah juga bisa mengatur kelompok belajar siswa yang berjumlah 5 hingga 8 orang dengan diasuh oleh seorang guru dan dapat dilakukan secara bergantian di sekolah sesuai kebutuhannya," jelasnya.
Kadisdik meminta agar kepala sekolah menyiapkan dan memilih siswa dan siswi yang memiliki potensi dan unggul, agar dapat dibekali dengan pembelajaran yang intensif agar mereka mampu lulus di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit tanah air.
"Kami meminta kepada kepala sekolah agar terus mencari dan membimbing siswa agar dapat mengetahui dan menargetkan berapa orang siswanya yang mampu lulus pada 10 PTN terbaik di Indonesia," ujarnya.
Lebih lanjut, Kadisdik Aceh menyampaikan targetnya pada tahun 2021 nanti akan banyak lulusan SMA dan SMK di Aceh yang lulus pada Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia.
"Kalau lulusan SMA berapa banyak siswa yang lulus pada PTN, namun bagi lulusan SMK berapa banyak yang lulus pada DUDI. Kita juga akan melakukan kerjasama dengan 10 PTN terbaik di Indonesia," terangnya.
Kadisdik Aceh, Drs H Rachmat Fitri HD, MPA didampingi Kabid Pembinaan SMK, T. Miftahuddin, M. Pd menyambangi dan memantau beberapa sekolah di Kabupaten Aceh Utara yaitu SMKN 1 Cot Girek, SMKN 1 Lhoksukon, SMKN 1 Tanah Luas dan SMAN 1 Tanah Luas.
Selain itu rombongan Kadisdik Aceh juga ikut melayat ke rumah duka Dra. Suharni Khairani, M.Pd , Kepala SMAN 1 Samudera, yang suaminya telah meninggal beberapa hari lalu. Serta mengunjungi rumah duka almarhum Sayuti, S.Pd, M.S.M yang merupakan Kepala SMAN 1 Paya Bakong dan almarhum Abu Bakar A. Gani, yang merupakan Kepala SMAN 1 Meurah Mulia.
"Saya beserta segenap Keluarga Besar Dinas Pendidikan Aceh menyampaikan turut berbelasungkawa atas meninggalnya saudara kami ini. Kami bersaksi bahwa almarhum adalah orang yang sangat baik dan insyaallah mendapatkan maghfirah serta menjadi penghuni syurganya Allah," tutup Kadisdik Aceh dengan mata berkaca.
Menurutnya, silaturahmi dan komunikasi yang dibangun adalah modal dalam mencapai cita-cita pendidikan Aceh, yaitu terwujudnya visi misi pemerintah "Aceh Carong".