Aceh Timur l Wartanad id-Sejumlah awak media dan insan Pers Aceh Timur meninggalkan ruangan Gedung Serbaguna Pendopo saat konferensi pers yang digelar Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan (GTTP) Covid-19 pada Rabu (19/8/2020).
Para peserta konferensi pers khususnya wartawan Aceh Timur membubarkan diri setelah ada tanya sesi tanya jawab dengan beberapa wartawan.
Dari sejumlah media yang mendapatkan kesempatan dalam sesi tanya jawab merasa banyak informasi yang tidak diketahui oleh media hari ini, dimana kami sebagai pers harus menelpon juru bicara Covid 19 setiap hari, salah satunya seperti pengadaan alat tes sweb, kami media baru hari ini mengetahui bahwa di Aceh Timur memiliki Alat tes Swab, dan kami hari ini sebagai pekerja pers tidak pernah dianggap bahkan hingga hari ini semua wartawan di Aceh Timur tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Para insan Pers Aceh Timur mengikuti acara kegiatan Konferensi Pers Tim Gugus Tugas Covid 19 sebelum membubarkan diri.
Coba kita perhatikan penanganan Covid 19 di Aceh Timur yang sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir para pekerja pers di Aceh Timur tidak mendapatkan apapun padahal hampir semua pemberitaan baik media cetak online serta elektronik semua melakukan peliputan tentang Covid-19, namun melihat pada kenyataannya kami tidak mendapatkan perhatian apapun, padahal anggaran penanganan Covid-19 Aceh Timur mencapai 30.7 Milyar
Seperti yang terjadi hari ini misalnya salah satu wartawan dalam sesi tanya jawab Mengatakan bahwa kami hadir disini bukan sebagai malaikat, walaupun kami sebagai pers, namun kami juga butuh makan minum ujarnya sambil berlalu meninggalkan ruangan, sehingga akibat dari kejadian tersebut semua peserta wartawan media meninggalkan ruangan.
Lanjutnya padahal untuk media center sendiri sudah di handel oleh dinas Kominfo setempat namun tidak ada kabar untuk para media.
Sementara Kepala Dinas komunikasi dan Informatika (Infokom) Aceh Timur Khairul Rijal memohon maaf atas kejadian ini.
“Bahwa kejadian ini tidak sengaja, kalau untuk makanan ringan di awal acara saya mengaku kurang nya persiapan dan kalau untuk persediaan makan siang kita sudah menyediakan beserta sedikit biaya transport kepada peserta,” ujarnya.
“Jadi sekali lagi saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh awak media di Aceh Timur terkait dengan kejadian ini,” ujar Khairul Rijal.(S)
