Aceh Timur l Wartanad.com - PJ kepala desa (Keuchik) Gampong Alue Bu tunoeng kecamatan Peureulak barat Muhammad nur,beserta sekdes Saifuddin MJ,kepala dusun dan beberapa awak media mendatangi kantor UPL PLN peureulak untuk menanyakan perihal aliran listrik yang belum tersalurkan pada tiga dusun daerah Gampong tersebut.Rabu (10/6/2020).
Kedatangan kami kemari untuk meluruskan terkait dengan bantahan berita yang berita tersebut berisi"Tanggapan Manajer ULP PLN Peureulak Soal Informasi Tidak Ada Arus Listrik di Desa Aluebu.
Manajer ULP PLN Peureulak,Rio Mazwika membantah tentang pemberitaan yang mengatakan bahwa pihaknya mengabaikan masyarakat yang mengunankan lampu semprong.
Menurut Rio Mazwika, pihaknyak sudah melakukakan pengecekan langsung ke Aluebu.
Diakui saat pengecekan pihaknya juga menjumpai geuchik setempat Muhammad, dan setelah mengkonfirmasi kepala desa dan yang ada hanyalah masyarakat memasang lampu sendiri mengingat jaraknya dari tiang instalasi listrik mencapai 900 M.
Dikatakanya Rio, karena Keterbatasan anggaran membuat pihaknya tidak mampu memenuhi semua unsur kebutuhan masyarakat namun segala laporan akan dicatat dan akan diusulkan ke PLN Wilayah Aceh.
“Jadi perlu kita informasikan tidak semua yang infokan melalui pemberitaan kemarin benar, kita harapkan kepada media lebih bijak dalam pemberitaan,” pungkas Rio Mazwika Sabtu,6 Juni 2020.
Kepala Desa Aluebu, Pj Muhamad Nur dihubungi oleh salah satu media via telpon terkait kebenaran informasi mengatakan Pln mengabaikan masyarakat itu tidak benar apa yang diberitakan, yang sesunguhnya dirinya mengatakan hanya 3000 M dan itupun 3 titik lokasi"
Sementara sekdes Alue Bu tunoeng Saifuddin MJ mengatakan hari ini kita langsung membawa kepala desa setempat untuk mengklarifikasi bantahan kepada salah satu media online,yang mau saya tanyakan kenapa mesti bantah kepada media lain,kenapa tidak pada media yang pertama menaikan berita namun Kepala desa tersebut mengatakan kepada kami bahwa pada berita bantahan yang kedua tidak ada konfirmasi kepada nya.
Karena pemberitaan tersebut kami mendatangi kantor ULP PLN peureulak untuk memberikan bukti dengan membawa beberapa warga.ujar sekdes Saifuddin MJ
Lanjutnya maka pada hari ini kita bawa beberapa warga yang mana untuk membuktikan di hadapan manajer ULP PLN.dan sudah berapa kali kami melaporkan hal ini kepada ULP PLN peureulak kota namun tidak ada tanggapan,namun ketika media pertama menaikan berita untuk membantu warga kami langsung esok nya ULP PLN turun dan sekarang ada-ada saja bantahan yang dibuat,kami hanya berharap ada nya kepedulian manajer ULP PLN peureulak kota untuk mencari solusi.
Kepala Desa Aluebu,Pj Muhamad Nur mengatakan saya ingin meluruskan bahwasanya pada berita yang pertama dengan judul *PJ Kepala desa Alue Bu tunoeng berharap adanya bantuan alat transportasi roda dua dan aliran listrik* ini benar karena memang pada desa kami khususnya pada tiga dusun semenjak darurat militer di Aceh pada tahun 1999 sampai sekarang belum terpasang listrik yaitu pada Dusun Alue Buloh masyarakat bergotong royong membeli tali listrik dengan suka rela dengan tiang seadanya. Dan tali listrik hanya satu meter dari tanah oleh sebab itu kita berharap pihak PLN segera memasang tiang listrik sebelum terjadi korban jiwa. Itupun sudah beberapa kali di lapor ke PLN tidak ada respon sama sekali,dan pada berita yang di tayangkan ke dua oleh salah satu media online tidak ada konfirmasi dengan saya hanya dengan pihak PLN saja dan warga sekitar sekarang malah marah kepada saya seakan saya tidak memperhatikan desa ujar PJ Keuchik Gampong Alue Bu tunoeng Muhammad nur di dampingi sekdes Saifuddin MJ,
Selanjutnya Dusun Panton Rayeuk tiang listrik belum ada terpasang juga namun masyarakat terpaksa memasang tali listrik lewat kebun orang lain. Pemasangan tali lisrik yang di lewati kebun orang dan sering terputus talinya akibat saat memanen sawit dan kelapa. Akibat seperti ini sangat fatal masyarakat yang punya kebun dan yang punya tali listrik sering cekcok (berantam