Radio Free Asia telah menyiarkan ulang laporan televisi lokal Wuhan pada 2015 yang menunjukkan laboratorium penelitian virus paling maju di China yang dikenal dengan Wuhan Institute of Virology.
Nampak dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua China, seorang pekerja medis menulis nama rekan mereka pada baju pelindung untuk membantu identifikasi saat mereka bekerja di Rumah Sakit Zhongnan Universitas Wuhan, di China tengah dan Provinsi Hubei, Jumat (24/1).
Otoritas kesehatan China mengumumkan mereka dengan cepat menyiapkan 1.000 tempat tidur untuk pasien terinfeksi virus baru yang telah menewaskan 26 orang dan ratusan orang terjangkit. Beberapa kota di China mulai diisolasi dan area layanan publik sementara ditutup. Hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, di saat bersamaan dengan Hari Libur Istimewa bagi China.
Diketahui Wuhan memiliki dua laboratorium yang terhubung dengan program bio-warfare. Dany Shoham, mantan perwira intelijen militer Israel yang telah mempelajari perang bio Cina, mengatakan bahwa institut ini terkait dengan program senjata biologi rahasia Beijing.
"Laboratorium tertentu di institut ini mungkin telah terlibat, dalam hal penelitian dan pengembangan, dalam [senjata biologis] China, setidaknya secara jaminan, namun bukan sebagai fasilitas utama," Shoham mengatakan kepada The Washington Times, Jumat (24/1).
Shoham menyebut, pengerjaan senjata biologis dilakukan sebagai bagian dari penelitian sipil-militer ganda dan sangat rahasia. Shoham adalah seorang doktor dalam bidang mikrobiologi medis. Dia adalah analis senior intelijen militer Israel untuk perang biologi dan kimia di Timur Tengah dan di seluruh dunia, dengan pangkat letnan kolonel.
China sendiri selalu membantah memiliki senjata biologis ofensif. Namun, Departemen Luar Negeri, dalam sebuah laporan tahun lalu, mengatakan mereka mencurigai China telah terlibat dalam pekerjaan perang biologis terselubung.
Pihak berwenang China sejauh ini mengatakan bahwa asal-usul virus corona, yang telah membunuh banyak orang dan menginfeksi ratusan di pusat Provinsi Hubei, tidak diketahui asal usulnya.
Seorang pejabat AS, menyebut ini adalah satu tanda yang tidak menyenangkan, desas-desus semu sejak wabah yang dimulai beberapa minggu lalu mulai beredar di Internet China yang mengklaim bahwa virus itu adalah bagian dari konspirasi AS untuk menyebarkan senjata kuman.
Itu bisa menunjukkan China sedang mempersiapkan outlet propaganda untuk melawan tuduhan di masa depan bahwa virus baru corona berasal dari salah satu laboratorium penelitian sipil atau pertahanan Wuhan.
Sumber : rmol.id